Ketika saya sedang menonton Cinta Fitrop dengan serius, mereka pun datang. Ibu itu ikut menonton juga selama kurang lebih 3 menitan, begitu juga dengan sang suami. Mereka bahkan ikut tersenyum dan menurutku mereka menikmati. Lalu,, hal yang kukhawatirkan itu pun terjadi.
"Kecilin suaranya Rindang. A (sebut saja seperti itu) sedang ujian. besok hari terakhir." kata sang Ibu sembari mengambik handuk, bersiap untuk mandi.
Oke. Saya menuruti perintah yang mulia. Saya kecilkan volume televisi. Sangat kecil. Bahkan saya, yang hanya berjarak kurang 2 meter dari televisi tidak bisa menangkap dialog Fitri Tropika.
Bamm!! pintu kamar mandi ditutupnya dengan penuh semangat. Air kran pun mengucur dengan sangat deras. Dan inilah yang Beliau katakan selanjutnya.
"Gimana sih si Rindang ini?? ga ada sedikit pun tolerannya!! matiin ke! (televisi, red) udah tahu A lagi ujian"
Yes!! inilah puncaknya. Sangat puncak!!
Saya langsung menekan tombol on/off dan gelap. Dan diam. Dan saya ingin marah. Tapi, tidak bisa. Bahkan saya tidak berani marah di sini. hmm.. sayang sekali..
Tidak lama kemudian beliau pun pergi. Latihan bernyanyi.
jadiii???
Apakah dia seorang yang toleran?? Dia bahkan meninggalkan A yang lagi ujian!! Great!!
Toleransi yang sangat tinggi. Proud of her -___-
*nb: sebenarnya dengan/tanpa Televisi menyala, Atidak pernah belajar. Itu salahku???
Rabu, 20 April 2011
Selasa, 19 April 2011
siapa kau?
kenapa?
merasa terasing?
merasa sendiri?
merasa tidak beruntung?
kasihan.
kau, iya kau!
kasihan sekali kau ini.
terasing di dunia yang kau bangun
sendiri di antara keriuhan tawa dan canda mereka yang kau kenal
dan, apalagi?
kau bilang apa?
tidak beruntung???
hey, buka matamu, telingamu, hatimu.
tidak bisakah kau lihat bocah penjual koran di lampu merah?
tidak bisakah kau dengar suaranya yang mengiba?
tidak bisakah hatimu itu merasakan penderitaanya?
memang tidak bisa !!
iya kan??
bodoh !!
kau hanya berpura-pura menekuk muka saat melihatnya
seolah-olah kau mengerti.
seolah-olah kau tahu.
padahal, kau tidak melihat apa-apa
bahkan,
kau pun tidak bisa melihat
kau, iya kau !!
berusaha membohongi diri sendiri.
kau memang kasihan!!
merasa terasing?
merasa sendiri?
merasa tidak beruntung?
kasihan.
kau, iya kau!
kasihan sekali kau ini.
terasing di dunia yang kau bangun
sendiri di antara keriuhan tawa dan canda mereka yang kau kenal
dan, apalagi?
kau bilang apa?
tidak beruntung???
hey, buka matamu, telingamu, hatimu.
tidak bisakah kau lihat bocah penjual koran di lampu merah?
tidak bisakah kau dengar suaranya yang mengiba?
tidak bisakah hatimu itu merasakan penderitaanya?
memang tidak bisa !!
iya kan??
bodoh !!
kau hanya berpura-pura menekuk muka saat melihatnya
seolah-olah kau mengerti.
seolah-olah kau tahu.
padahal, kau tidak melihat apa-apa
bahkan,
kau pun tidak bisa melihat
kau, iya kau !!
berusaha membohongi diri sendiri.
kau memang kasihan!!
Jumat, 01 April 2011
catatan baru untuk hari yang baru
Lagu yang bagus, video yang indah dan aku suka. Mengingatkanku pada banyak hal. Keluarga, kuliah, teman, Toni, dan senior itu.
Keluarga yang menyayangi dan kusayangi. Selalu.
Memasuki akhir tahun kedua. Aku rasa ini tidak mudah. Bukan karena pemborosan keberuntungan namun, karena usaha yang sangat minim. Cobalah mengikuti otak dan hatimu. Percaya, mereka tidak akan pernah mengecewakan. Jangan mata, telinga, mulut. Mereka kadang membuat kesalahan. Belajar, membaca, berlatih.
Beberapa minggu yang lalu aku sempat marah dan kecewa pada sikap mereka yang membuatku berpikir lagi. Apa ini benar pertemanan? atau sekedar teman. Bahkan setelah melakukan itu tidak terucap maaf. Mereka kembali duduk dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Aku sedih. Tapi sekarang tidak lagi. Teman bukan teman bila kalian tidak pernah melalui tahap itu. Ketika itu berhasil dilewati dan saling melupakan kesalahan serta menjadikannya sebagai pengalaman dan pelajaran, pertemanan itu akan semakin kuat.
Ada satu hal yang harus disadari. Kau tidak bisa mengharapkan sesuatu selalu seperti yang kau inginkan. Hidup punya cara sendiri untuk menyelesaikan bagiannya. Cara yang sulit kau pahami dengan otakmu yang sangat hebat itu. Karena hidup lebih dari itu. Hidup adalah hidup.
Seorang teman pernah berkata,"lakukan bagianmu, apa yang bisa kau lakukan, lakukan,. Kerjakan. Selesaikan. Saat semua usahamu seperti selalu menghadapi tembok kuat dan tinggi, percayalah, selalu ada invisible hand untuk memecahkan masalahmu. Dia bisa menghilangkan tembok itu dengan hanya sekali jentikan jari." Aku percaya. Sugesti positif. Aku suka.
Seseorang harus menawarkan persahabatan padanya. Siapa pun. Jadilah temannya.
Kau hanya kurang bersyukur. Ucapkan terima kasih untuk setiap detik yang berhasil kau lewati. Untuk semua kerikil-kerikil yang menguatkan kakimu. Hentikan 'aduh'. Itu sangat menyebalkan. Berisik. Banyak yang tidak memilki apa yang kau punya. Belum bisa berbagi setidaknya bersyukurlah. Jangan hanya mengeluh.
Berpikir ke depan itu bagus. Tapi bagaimana bisa maju kalau hanya setumpuk piring saja sudah mengeluh.
Beranikan dirimu.
Langganan:
Komentar (Atom)