Lagu yang bagus, video yang indah dan aku suka. Mengingatkanku pada banyak hal. Keluarga, kuliah, teman, Toni, dan senior itu.
Keluarga yang menyayangi dan kusayangi. Selalu.
Memasuki akhir tahun kedua. Aku rasa ini tidak mudah. Bukan karena pemborosan keberuntungan namun, karena usaha yang sangat minim. Cobalah mengikuti otak dan hatimu. Percaya, mereka tidak akan pernah mengecewakan. Jangan mata, telinga, mulut. Mereka kadang membuat kesalahan. Belajar, membaca, berlatih.
Beberapa minggu yang lalu aku sempat marah dan kecewa pada sikap mereka yang membuatku berpikir lagi. Apa ini benar pertemanan? atau sekedar teman. Bahkan setelah melakukan itu tidak terucap maaf. Mereka kembali duduk dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Aku sedih. Tapi sekarang tidak lagi. Teman bukan teman bila kalian tidak pernah melalui tahap itu. Ketika itu berhasil dilewati dan saling melupakan kesalahan serta menjadikannya sebagai pengalaman dan pelajaran, pertemanan itu akan semakin kuat.
Ada satu hal yang harus disadari. Kau tidak bisa mengharapkan sesuatu selalu seperti yang kau inginkan. Hidup punya cara sendiri untuk menyelesaikan bagiannya. Cara yang sulit kau pahami dengan otakmu yang sangat hebat itu. Karena hidup lebih dari itu. Hidup adalah hidup.
Seorang teman pernah berkata,"lakukan bagianmu, apa yang bisa kau lakukan, lakukan,. Kerjakan. Selesaikan. Saat semua usahamu seperti selalu menghadapi tembok kuat dan tinggi, percayalah, selalu ada invisible hand untuk memecahkan masalahmu. Dia bisa menghilangkan tembok itu dengan hanya sekali jentikan jari." Aku percaya. Sugesti positif. Aku suka.
Seseorang harus menawarkan persahabatan padanya. Siapa pun. Jadilah temannya.
Kau hanya kurang bersyukur. Ucapkan terima kasih untuk setiap detik yang berhasil kau lewati. Untuk semua kerikil-kerikil yang menguatkan kakimu. Hentikan 'aduh'. Itu sangat menyebalkan. Berisik. Banyak yang tidak memilki apa yang kau punya. Belum bisa berbagi setidaknya bersyukurlah. Jangan hanya mengeluh.
Berpikir ke depan itu bagus. Tapi bagaimana bisa maju kalau hanya setumpuk piring saja sudah mengeluh.
Beranikan dirimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar